STEREOTIP PEMILIK INDEKOS TERHADAP MAHASISWA PAPUA (Studi Deskriptif Kualitatif Tiga Pemilik Indekos di Pedukuhan Kledokan dan Tambakbayan, Yogyakarta)

Yogyakarta sering disebut sebagai Indonesia mini dan memiliki predikat sebagai kota pelajar. Predikat ini membuat mahasiswa dari berbagai daerah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Yogyakarta, tidak terkecuali mahasiswa Papua. Namun, masih terdapat permasalahan yang terjadi. Mahasiswa pendatang dari Papua masih kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal. Termasuk di Pedukuhan Kledokan dan Tambakbayan, di mana terdapat 7 perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui bagaimana stereotip pemilik indekos terhadap mahasiswa Papua, juga melihat apa saluran sosial yang berperan dalam pembentukan stereotip pemilik indekos di Pedukuhan Kledokan dan Tambakbayan. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Peneliti melihat stereotip dan saluran sosial yang berperan dalam pembentukan stereotip tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat stereotip pada ketiga pemilik indekos di pedukuhan Kledokan dan Tambakbayan yaitu, (1) seringkali membawa banyak teman ke kamarnya, (2) berbicara dengan suara keras dan akibatnya mengganggu sekitarnya, (3) pemabuk, suka minum minuman beralkohol dan (4) tidak disiplin dalam hal pembayaran. Saluran sosial yang berperan dalam pembentukan stereotip tersebut dalah perasaan takut