PERBEDAAN KINERJA PORTOFOLIO BERDASARKAN PORTOFOLIO SAHAM AKTIF DAN PASIF PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, investor harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi investasi yaitu return dan risiko atas saham yang diminati. Untuk mengatasi atau mengurangi risiko, investor perlu melakukan diversifikasi melalui pembentukan portofolio. Semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang ditanggung investor, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kinerja portofolio (return, risiko, dan volume perdagangan saham) antara perhitungan saham aktif dan saham pasif pada saham LQ 45. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey empiris yang menggunakan data sekunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilakukan pada 14 saham perusahaan yang selama tiga bulan yang harga sahamnya selalu mengalami peningkatan di tahun 2009. Pengukuran kinerja (return, risiko, dan volume perdagangan saham) pada saham aktif menggunakan model CAPM, sedangkan saham pasif menggunakan indexing dari saham LQ 45 itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan rata-rata return saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif dengan rata-rata return saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif. Nilai thitung diterima pada taraf signifikansi 5% dan H1 ditolak. Rata-rata return saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif sebesar 22,907% sedikit lebih besar daripada rata-rata return saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif yang sebesar 16,390%; 2) Terdapat perbedaan rata-rata risiko saham antara perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif dengan rata-rata risiko saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif. Nilai thitung ditolak pada taraf signifikansi 5% dan H2 diterima. Rata-rata risiko saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif sebesar 0,292% hanya sedikit lebih tinggi daripada rata-rata risiko saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif sebesar 0,187%; 3) Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham antara perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif dengan rata-rata volume perdagangan saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif. Nilai thitung ditolak pada taraf signifikansi 5% dan H3 ditolak. Rata-rata volume perdagangan saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio aktif sebesar 6,301% hanya sedikit lebih tinggi daripada rata-rata volume perdagangan saham perusahaan yang menjadi kandidat portofolio pasif sebesar 2,705%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis data hanya memberikan satu hasil yang dapat mendukung hipotesis yang diusulkan