Penerapan Pengendalian Kualitas Dalam Akuntansi Manajemen Pada PT. X Di Sidoarjo

Keberhasilan perusahaan banyak dipengaruhi oleh banyak hal dan pada masa ini senjata yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan dalam dunia usaha adalah kualitas produk yang dihasilkan selain harga dan waktu. Dengan pengendalian kualitas yang memadai diharapkan perusahaan dapat mempertahankan posisi usahanya, mampu memelihara kelangsungan hidup dan meningkatkan volume penjualannya. Untuk dapat mengendalikan kualitas produk dengan efektif dan efisien, perusahaan dihadapkan pada situasi dan kondisi yang senantiasa berubah apalagi dengan adanya ISO 9000. Perubahan lingkungan tersebut dapat merupakan suatu ancaman tetapi juga merupakan suatu peluang, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk selalu bersikap tanggap mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang memproduksi sol sepatu menyebabkan produk tersebut menjadi salah satu komoditi yang kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat memproduyksi sesuai dengan keinginan konsumen agar dapat memberi kepuasan yang maximal sehingga bisa mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Pemenuhan keinginan konsumen dapat dicapai dengan berbagai cara antara lain dengan menyediakan produk yang berkualitas, harga yang sesuai sehingga dapat tetjangkau oleh konsumen dengan sistem manajemen yang memadai untuk terciptanya pengendalian kualitas yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sol sepatu yang bermukim di kota Sidoarjo. Data yang diperoleh dari perusabaan meliputi data tentang sistem manajemen yang ada dalam melakukan pengendalian kualitas dan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan yang menunjang pengendalian tersebut. Berdasrkan penelitian yang telah di1akukan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen yang ada di perusahaan tidak memadai untuk menjangkau kualitas yang diinginkan, apabila perusahaan memperbaiki pengendalian kualitas yang dilakukan dalam Akuntansi Manajemen dengan mengacu pada ISO 9000 yang memberikan persyaratan minimum daripada suatu peningkatan mutu. Berdasar uraian di atas serta pembahasan pada bah IV maka sebagai langkah terakhir diberikan kesimpulan bahwa PT"X" harus senantiasa memperhatikan syarat minimum untuk terciptanya pengendalian kualitas yang diperukan bagi produknya