Penerapan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma Melalui Analisis DMAIC pada Pelat Baja Mild Steel PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya

Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel merupakan salah satu perusahaan pelat baja yang fokus terhadap kepuasan konsumen dengan pemberian produk berkualitas. Akan tetapi, produk cacat (defect) yang tinggi masih terjadi pada produk yang dihasilkan. Berdasarkan data produksi bulan Juni sampai dengan September 2009, diketahui bahwa defect yang tinggi terdapat pada pelat baja jenis Mild Steel dengan spesifikasi ASTM A-36. Adanya defect mengharuskan perusahaan untuk produksi ulang (rework) terhadap produk yang masih dapat diproses sehingga terdapat pemborosan (waste) lain di dalam aliran proses produksi. Pendekatan yang digunakan adalah dengan metode six sigma melalui analisis DMAIC (define, measure, analyze, improve, dan control). Metode six sigma dapat mengukur tingkat kapabilitas suatu proses produksi perusahaan secara statistik, sedangkan DMAIC merupakan analisis keseluruhan mengenai pemborosan dalam proses produksi. Tahap define menjelaskan proses produksi dengan flowchart atau OPC, kemudian menjelaskan 9 jenis pemborosan yang sesuai dengan E-DOWNTIME Waste, kemudian menentukan pemborosan terbesar dengan Pareto. Pemborosan yang paling berpengaruh adalah waste defect dan waste defect yang digunakan untuk tahap selanjutnya. Tahap measure, mengukur tingkat sigma perusahaan dengan sigma calculator kemudian membuat peta pengendali produksi. Tahap analyze, membuat diagram cause and effect dari waste defect dan waste waiting. Setelah itu dibuat prioritas untuk alternatif perbaikan dengan tabel FMEA. Tahap improve, membuat alternatif perbaikan untuk waste defect dan waste waiting. Alternatif untuk kedua waste tersebut adalah dengan menambah alat bantu berupa pengukur temperatur dan melakukan pelatihan untuk departemen maintenance. Tahap control, melakukan control harian dengan check sheet