PENATAAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN NELAYAN PADA PROYEK PENGEMBANGAN KAWASAN MUARA ANGKE DI JAKARTA UTARA

Tugas arsitek tidaklah cukup sekedar merancang bangunan semata, melainkan juga mencakup upaya pemecahan masalah-masalah lingkungan binaan dalam arti luas, dilandasi pemahaman atas segenap keunikan manusia yang menghuninya. Demikian pula dengan lingkungan pemukiman nelayan yang merupakan bentuk pemukiman dengan karakteristik tersendiri, terdapat di sepanjang pantai yang kebanyakkan mempunyai kondisi lingkungan hunian yang kurang baik mutunya, maka perlu adanya penanganan tertentu melalui penataan lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja. Akibat perkembangan kota akan menimbulkan pergeseran pemukiman, yang mana diharapkan dengan adanya pengalihan lokasi dapat meningkatkan fungsi dan kualitas lingkungan fisik dengan tetap menjaga habitatnya dan kebiasaan yang masih relevan dengan perkembangan kota. Kehidupan kota berwatak dinamis bukan hanya karena pola kegiatannya belaka, tetapi juga pola pemukiman yang mempunyai dinamika tersendiri dalam bentuk perpindahan tempat tinggal dan tempat bekerja didalamnya. Salah satunya adalah pemindahan yang terjadi pada pemukiman nelayan di kelurahan Kali Baru ke kawasan pendaratan Ikan Muara Angke. Perpindahan ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi lingkungan dan kualitas fisik lingkungan sebagai pusat pemukiman nelayan, dengan mempertahankan ciri kehidupan sosial yang tinggi selain meningkatkan tingkat privacy dalam kehidupan keseharian seperti kecenderungan yang terjadi pada masyarakat kota dewasa ini. Daerah perkotaan merupakan sumber pengembangan manusiawi, dengan kemungkinan konflik sosial yang akan mengubah dan mengarahkan manusia untuk berkembang. Dengan keterbatasan lahan yang ada di perkotaan sekarang ini, ditambah dengan permasalahan kota umumnya yakni sulitnya penyediaan lahan, maka mulai dirasakan perlunya pengembangan dan pengaduan rumah secar vertikal/bertingkat sebagai upaya pemanfaatan lahan yang optimal