Konsekuensi Perkawinan terhadap Nama: Investigasi Sosio-onomastis pada Masyarakat Keturunan Arab di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta

Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh perkawinan endogami (Arab-Arab) dan amalgamasi (Arab-Jawa) terhadap nama diri masyarakat keturunan Arab yang tinggal di kampung Arab Pasar Kliwon, Surakarta. Secara global, nama diakui sebagai produk budaya universal yang berkontribusi terhadap sharing-indentity yang memuat cara pandang, norma, tradisi masyarakat pemiliknya. Perkawinan endogami di kalangan MKA berpengaruh pada retensi identitas, khususnya identitas etnisitas. Kebalikannya, perkawinan amalgamasi berperan dalam melahirkan entitas paduan (hibrida) yang mewarisi karakteristik masing-masing etnik orang tuanya. Nama Arab dan nama fam –yang sering kali memiliki pertalian erat dengan nasab– menjadi salah satu pewatas sikap dan perasaan in-group dan out-group MKA. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sistem penamaan MKA dan mengidentifikasi konsekuensi pemberian nama tersebut terhadap kondisi sosiokultural dan sosiolinguistik yang terjadi di kalangan MKA. Data terkait nama bersumber dari korpus data SIAK yang dikelola Disdukcapil Pemkot Surakarta. Daftar nama yang tercatat kemudian dipilah berdasarkan jenis perkawinan kedua orang tuanya, endogami atau amalgamasi. Unsur-unsur dalam konstruksi nama lalu diidentifikasi guna menemukan sistem penamaannya. Metode wawancara juga dilakukan kepada orang tua, tokoh masyarakat, dan staf KUA guna menguak konsekuensi perkawinan endogami dan eksogami di kalangan masyarakat keturunan Arab. Target khusus yang ingin dicapai ialah potret pengaruh antara perkawinan dan identitas yang tercermin melalui nama yang diharapkan dapat mengembangkan kajian etnonimi/sosio-onomastik, lebih khusus kontribusi amalgamasi yang berdampak pada sharing-identity yang faktanya tidak dapat dielakkan. Proposal, Poster, Profil Penelitian, serta paparan saat monitoring dan evaluasi internal turut kami bagikan. Silakan cek tautan di bawah ini.Kami sangat terbuka untuk kemungkinan kolaborasi riset. Jangan segan-segan untuk melakukan korespondensi.