PASAR HEWAN PELIHARAAN NGASEM SEBAGAI OBYEK WISATA BUDAYA

Yogyakarta selama ini dikenal sebagai kota yang penuh dengan peninggalan sejarah dan budaya bernilai tinggi. Potensi ini kemudian dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang sangat besar dan ikut andil menjadikan Yogyakarta sebgai daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Taman sari merupakan salah satu peninggalan sejarah budaya yang sangat menarik minat wisatawan. Kawasa Taman Sari adalah pesanggrahan bagi Sri Sultan beserta keluarganya. Arsitektur bangunan Taman Sari adalah gabungan antara arsitektur Eropa dan tradisional Jawa. Untuk mewujudkan sebuah obyek wisata budaya yang menyatu dengan Taman Sari perlu dipertimbangkan adanya tuntutan kenyamanan bagi hewan peliharaan dan kenyamanan bagi hewan peliharaan dan kenyamanan bagi perilaku kegiatan yang meliputi kenyamanan pengamatan, transaksi, sirkulasi dan suasana dengan penampilan fisik bangunan yang mencerminkan ciri khas arsitektur Taman Sari sehingga pasar hewan peliharaan Ngasem dapat menjadi citra pengenal bagi Taman Sari. Dengan melakukan pendekatan arsitekturan konstektual diharapkan akan menjadikan pasar hewan peliharaan Ngasem sebagai citra pengenal dan koridor Taman Sari dengan tetap memperhartikanpenataan ruang-ruang yang jelas antara ruang pembeli, penjual, sirkulasi, serta tempat penyimpanan hewan peliharaan untuk memnuhi tuntutan kenyamanan