TINJAUAN YUDIRIS TERHADAP PELAKSANAAN KLAIM ASURANSI PERTANIAN YANG GAGAL PANEN DI KABUPATEN PURWOREJO

Asuransi usaha tani padi adalah perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani padi. Dalam Asuransi membutuhkan premi sebagai biaya yang harus dibayar oleh petani untuk mendapatkan perlindungan asuransi dan memperoleh ganti-rugi jika lahan pertanian mengalami kegagalan panen.Apabila terjadi gagal panen maka petani dapat mengajukan klaim kepada pihak penanggung untuk meminta uang ganti rugi. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kegagalan panen antara lain: organisme pengganggu tumbuhan, bencana alam, Serangan hama. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaturan hukum asuransi pertanian serta pelaksanaan klaim asuransi pertanian sehingga dapat mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan klaim asuransi pertanian yang gagal panen di Kabupaten Purworejo. Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah Yuridis-Empiris. Penelitian Yuridis-Empiris merupakan penelitian hukum yang menggunakan sumber bahan primer yang diperoleh secara langsung. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung terhadap objek penelitian dengan mendatangi kantor pemberi asuransi pertanian yaitu PT. Jasa Asuransi Indonesia. Hasil penelitian penulisan berdasarkan penelitian secara Empiris-Yuridis dengan menunjukkan bahwa asuransi pertanian diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian. Lahan pertanian dapat dinyatakan gagal panen apabila kerusakan mencapai 75% dari luas petakannya. Pembayaran klaim oleh PT.Jasindo terhitung sejak 14 hari setelah Berita Acara Pemeriksaan Kerusakan terbit.Kegagalan panen di Kabupaten Purworejo disebabkan karena adanya serangan hama dan tikus. Dalam pelaksanaan klaim terdapat hambatan yang disebabkan dari faktor internal yaitu dari pihak dinas pertanian kepada penanggung maupun faktor eksternal yaitu sarana yang ada