PENDAFTARAN TANAH LETER C MENJADI HAK MILIK ATAS TANAH DI DESA BANARAN KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

Sejak berlakunya UUPA pada tanggal 24 September 1960 di Indonesia, hak atas tanah barat dan hak atas tanah adat dikonversi (diubah) menjadi hak atas tanah menurut UUPA. Untuk menjamin adanya kepastian hukum dibidang pertanahan oleh Pemerintah maka diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia dengan sertipikat sebagai alat bukti kepemilikan atas tanah, tenyata di Indonesia masih ditemukan adanya tanah dengan bukti Leter C. Salah satu daerah yang masih banyak tanah Leter C yaitu di Desa Banaran Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan tanah Leter C di dalam PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan untuk mengetahui alasan masih banyaknya tanah Leter C yang ada di Desa Banaran Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kedudukan tanah Leter C di dalam PP Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yaitu tidak lagi berlaku sebagai bukti pembayaran pajak dan bukti kepemilikan tanah melainkan hanya sebagai bukti petunjuk bahwa objek tanah tersebut dulunya sebagai alat hak milik secara adat. Alasan masih banyaknya tanah Leter C yang ada di Desa Banaran Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain biaya, jarak, tidak pentingnya sertipikat, dan sudah merasa aman. Menurut warga Desa Banaran mendaftarkan tanahnya memerlukan biaya yang cukup besar, jarak yang perlu ditemput dari desa ke kantor BPN juga tidak dekat dan dengan medan yang tidak mudah, kebanyakan warga merasa sertipikat tidak penting karena tanah mereka aman tidak pernah terjadi sengketa