URGENSI PENERAPAN PARTICULARLY SENSITIVE SEA AREAS SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN BLUE ECONOMY DI INDONESIA

Posisi silang strategis Indonesia serta adanya pengakuan internasional terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan telah menambah nilai strategis aspek geografis. Masyarakat internasional menjadikan Indonesia sebagai jalur pelayaran. Letaknya yang strategis, khususnya sebagai jalur pelayaran menjadikan wilayah laut Indonesia rentan akan permasalahan pencemaran maupun kecelakaan kapal. Hal inilah yang melatarbelakangi urgensi penerapan Particularly Sensitive Sea Areas (PSSA) di Indonesia. PSSA merupakan upaya perlindungan lingkungan laut yang dibuat oleh International Maritime Organization (IMO) terhadap wilayah yang dinilai memiliki atribut sensitif dan rentan akibat aktivitas pelayaran internasional. Selain sebagai upaya pencegahan, penerapan PSSA juga sangat tepat untuk ditetapkan untuk melindungi atribut di wilayah laut Indonesia serta mendorong keberhasilan salah satu kebijakan ekonomi kelautan yaitu Blue Economy. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai urgensi penerapan PSSA di Indonesia dan mekanisme penerapan PSSA untuk mewujudkan Blue Economy di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Penulis menggunakan bahan hukum data sekunder sebagai bahan utama yang diperoleh dari sumber bahan hukum primer, sekunder dengan metode analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan PSSA merupakan upaya pencegahan terhadap kerusakan lingkungan laut serta melindungi atribut yang ada di wilayah tersebut, penerapan PSSA juga sejalan dengan kebijakan Blue Economy