PENGARUH KEDISIPLINAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PERDAGKUM PONOROGO

Kata kunci: Kedisiplinan, Tingkat Pendidikan, Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan. Pembangunan ekonomi daerah merupakan sebuah proses dimana pemerintah daerah (PEMDA) bersama-sama dengan masyarakat mengelola sumber daya yang tersedia kemudian membentuk kemitraan guna menciptakan lapangan kerja. Pengelolaan SDM dijadikan satu bidang khusus dalam organisasi yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Tujuan dari MSDM yaitu peningkatan loyalitas, produktivitas, motivasi dan kepuasan kerja pegawai. Tujuan pengelolaan manusia adalah untuk mengupayakan dan mengoptimalkan kinerja dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil yang mampu diperoleh pegawai dalam segi kualitas dan kuantitas (Sedarmayanthi, 2010). Berhasil dan berkualitasnya perusahaan dalam mencapai tujuannya bisa dipengaruhi dari beberapa faktor seperti kedisiplinan, tingkat pendidikan dan kepemimpinan sesuai dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel kedisiplinan, tingkat pendidikan dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di kantor PERDAGKUM Ponorogo dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 37 responden karyawan yang di Perdagkum Kabupaten Ponorogo yang diperoleh dengan menggunakan metode sampling jenuh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi berganda. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kedisiplinan, tingkat pendidikan dan kepemimpinan, sedangkan variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ke tiga variabel independen yang diteliti terbukti berpengaruh positif dan signfikan terhadap variabel dependen, melalui uji F dapat diketahui bahwa ke tiga variabel independen secara simultan berpengaruh postif dan signifikan. Angka Adjusted R2 sebesar 0,707 menunjukkan bahwa 70,7% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 29,3% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi berganda dalam penelitian ini