Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Self Disclosure Melalui Aplikasi Jejaring Sosial Yogrt

Seiring perkembangan teknologi komunikasi, individu tidak hanya berkomunikasi secara tatap muka saja, tetapi juga melalui media online, salah satunya aplikasi jejaring sosial. Yogrt merupakan aplikasi jejaring sosial yang mempermudah penggunanya untuk menemukan teman baru berdasarkan lokasi serta menyediakan fitur chatting untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Dalam konteks komunikasi antarpribadi, individu melakukan self disclosure (keterbukaan diri) untuk membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Penelitian ini ingin melihat faktor-faktor yang diasumsikan berpengaruh terhadap tingkat self disclosure individu dalam komunikasi online, yaitu kepribadian, budaya, mitra dalam hubungan, topik, usia, dan jenis kelamin. Penelitian ini dilandasi teori penetrasi sosial oleh Altman dan Taylor yang menjelaskan hubungan keterbukaan diri dan perkembangan hubungan dengan memfokuskan pada tingkat keluasan dan kedalaman topik yang dibicarakan oleh kedua individu yang terlibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 pengguna aktif Yogrt berdasarkan purposive sampling, yakni pengguna yang sudah pernah menggunakan fitur chatting untuk berinteraksi dengan pengguna lainnya. Data hasil penelitian dianalisis dan diuji dengan statistik inferensial, yakni dengan teknik analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 faktor yang diuji, hanya 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat self disclosure dalam komunikasi melalui aplikasi Yogrt, yaitu faktor mitra dalam hubungan, keluasan dan kedalaman topik, serta kepribadian, yang terkait dengan extrovert dan introvert