Strategi Manajemen Konflik Pasangan Gay Dalam Mempertahankan Hubungan

Berdasarkan hasil survei Kementrian Kesehatan pada 2012 persentase LGBT di Indonesia naik menjadi 3 persen dari total penduduk. Jumlah ini dinyatakan mengalami peningkatan dikarenakan kemajuan teknologi yang memungkinkan kaum LGBT semakin membuka identitas diri mereka. Dari hasil survei CONQ.me, terdapat 58,6 persen dari 593 responden gay dengan jenjang usia 18-34 tahun memiliki status long term relationship dan sisanya memiliki status single, menikah, dan hanya untuk melakukan seks. Peningkatan kaum LGBT tentu akan memudahkan kaum gay untuk mencari dan menjalin hubungan berkomitmen. Namun tidak menutup kemungkinan bagi gay untuk lebih mudah meninggalkan pasangannya karena konflik kecil atau besar. Akan tetapi, strategi penyelesaian konflik yang benar oleh pasangan akan memperkuat hubungan dan hubungan dapat bertahan lama. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat strategi manajemen konflik komunikasi pasangan gay agar hubungan mereka tetap awet. Peneliti ingin meneliti tema ini dengan menggunakan metode studi kasus dari Robert K. Yin. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti akan menjelaskan femonena ini secara deskriptif. Pengumpulan data penelitian akan dilakukan dengan wawancara mendalam pada tiga informan pasangan gay. Peneliti memahami bahwa dalam hubungan berpasangan banyak isu konflik yang dapat berdampak baik atau buruk bagi hubungan. Adapun hasil penelitian dalam isu konflik pasangan yang paling sering menyebabkan konflik adalah keintiman. Setiap pasangan selalu memiliki keinginan untuk intens dalam komunikasi baik langsung maupun dimediasi oleh. Isu konflik kekuasan, seperti sikap posesif dan cemburu pasangan menjadi urutan kedua dalam menyebab konflik, diikuti faktor sosial seperti pengaruh keluarga dan lingkungan pertemanan. Urutan ke-empat isu konflik ditempati oleh kelemahan personal, sedangkan posisi kelima dan ke-enam ditempati oleh jarak dan ketidakpercayaan. Dalam penyelesaian konflik pasangan gay lebih sering menggunakan win-lose strategy, avoidance strategy, force strategy, face enhancing, dan argumentativeness strategies