Interaktivitas media baru: studi kasus pada tempo.co

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memberikan pengaruh terhadap penurunan jumlah pembaca media cetak. Teknologi yang bervariasi dan kemudahaan mengakses internet membuat pergeseran pola konsumsi dari media konvensional ke media daring. Perusahaan media pun dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital agar mampu bertahan dalam persaingan pasar media. Media baru menuntut adanya intergrasi konten dan interaktivitas dengan pengguna, di mana hal tersebut merupakan topik penting yang membedakan media analog (linear) dan media baru (media digital). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana Tempo.co membangun interaktivitas media baru. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Media Baru, Computer-Mediated Communication, Jurnalisme Online, dan Interaktivitas Media Baru versi McMillan dan Hwang (2002). ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengadaptasi model studi kasus instrumental Stake. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan Elik Susanto (Redaktur Eksekutif Tempo.co), Wahyu Dhyatmika (Redaktur Pelaksana Pusat Peliputan Tempo), Yosep Suprayogi (Kepala Pengembangan Produk Digital Tempo.co), dan Handy Dharmawan (Kepala Mobile dan Web Developer Tempo.co); observasi langsung; dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan Tempo.co masih terus membangun dan mengembangkan interaktivitas media baru sesuai dengan karakteristik Tempo.co. Terdapat hambatan dalam membangun interaktivitas media baru pada Tempo.co dikarenakan faktor budaya kerja media cetak yang masih mengakar