Representasi dugaan korupsi dana haji pada karikatur sampul majalah detik dan tempo (studi analisis semiotika charles sanders peirce)

Dewasa ini korupsi menjadi musuh besar bagi bangsa Indonesia. Menempati urutan kesepuluh sebagai negara terkorup, fakta ini jelas membuktikan bahwa tingkat korupsi di Indonesia terbilang tinggi. Korupsi agaknya dapat dilakukan oleh siapa saja. Kalangan sipil, pengusaha, hingga sekaliber pejabat negara acap kali tersandung kasus korupsi. Banyak cara yang dilakukan guna meminimalisir praktik korupsi di Indonesia. Salah satunya melalui pengawasan oleh media massa. Media massa memiliki fungsi sebagai pengawas dan pengawal dalam kegiatan pemerintah. Penggambaran karikatur melalui sampul merupakan salah bentuk satir yang dilakukan media dalam menanggapi isu sosial. Hal ini dilakukan oleh dua majalah ternama di Indonesia, Majalah Detik dan Majalah Tempo yang menggambarkan Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Suryadhamma Ali (SDA), dalam bentuk karikatur atas kasus dugaan korupsi dana haji. Karikatur yang tergambar pada sampul kedua majalah ini mencoba merepresentasikan bagaimana Suryadhamma Ali sebagai pelaku dari penyalahgunaan dana ibadah haji. Hal ini terlihat dari penggambaran karikatur tokoh dan tanda lainnya pada sampul kedua majalah tersebut. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Majalah Detik mengaitkan kasus korupsi dana haji dengan pemenangan pemilu 2014. Sedangkan, Majalah Tempo mengaitkan kasus korupsi dana haji dengan Partai Persatuan Pembangunan dan nilai-nilai spiritual