Pengaruh faktor akuntansi dan faktor non-akuntansi terhadap peringkat obligasi perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset, leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio, profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset, likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, umur obligasi, jaminan obligasi, dan reputasi auditor terhadap peringkat obligasi. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan keuangan yang terdaftar di peringkat obligasi PT PEFINDO di tahun 2012-2014; terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013 secara berturut-turut; laporan keuangan yang disusun untuk tahun yang berakhir 31 Desember, diterbitkan, diaudit untuk tahun 2011-2013 secara berturut-turut, dan dalam mata uang Rupiah; prospektus obligasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013, perusahaan mengklasifikasikan aset dan kewajiban sesuai dengan SAK (current asset dan current liabilities). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder seperti laporan tahunan atau keuangan laporan dan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset dan leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio secara individual berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi, namun profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset, likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, umur obligasi, jaminan obligasi, dan reputasi auditor secara individual tidak berpengaruh rating obligasi. Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset, leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio, profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset, likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, umur obligasi, jaminan obligasi, dan reputasi auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi