Proses keterbukaan diri pengguna narkoba dalam pertemanan dengan sesama pengguna narkoba dan bukan pengguna narkoba

Pertemanan adalah hubungan yang amat penting bagi setiap manusia. Seluruh manusia memerlukan seorang teman sebagai tempat berbagi setelah keluarga. Salah satu hal terpenting dalam pertemanan adalah keterbukaan diri. Keterbukaan diri membantu seseorang agar dapat menjalankan hubungan dengan lebih baik. Judul penelitian ini adalah “Proses Keterbukaan Diri Pengguna Narkoba Dalam Pertemanan Dengan Sesama Pengguna Narkoba Dan Bukan Pengguna Narkoba”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi interpersonal terkait proses keterbukaan diri (self disclosure) pengguna narkoba dalam pertemanan dengan sesama pengguna anrkoba dan bukan pengguna narkoba. Penelitian ini menggunakan konsep self disclosure, komunikasi antarpribadi, dan pertemanan. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan paradigma konstruktivisme, karena penelitian ini berusaha memahami, melakukan rekonstruksi tindakan sosial, serta menggambarkan makna tindakan sosial yang terjadi pada pengguna narkoba. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua orang pengguna narkoba sebagai key informan, empat orang teman dari masing-masing pengguna narkoba tersebut, di mana dua orang merupakan pengguna narkoba dandua orang bukan pengguna narkoba, serta satu informan ahli. Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa menggunakan analisis triangulasi penyidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses keterbukaan diri pengguna narkoba kepada temannya yang sesama pengguna narkoba maupun bukan pengguna narkoba berbeda satu sama lainnya. Pengguna narkoba cenderung lebih cepat dan lebih dalam membuka dirinya kepada sesama pengguna narkoba. Waktu pertemanan tidak menjadi faktor penting dalam proses keterbukaan diri pengguna narkoba kepada sesama pengguna narkoba maupun bukan pengguna narkoba