Membongkar mitos maskulinitas dalam majalah wanita: Analisis semiologi Roland Barthes pada majalah cosmopolitan Indonesia

Begitu seringnya pembahasan mengenai gender dikaitkan dengan hak kaum wanita yang tertekan oleh standar nilai feminitas, menjadikannya seolah-olah identik dengan kaum wanita saja. Pada kenyataannya, pembahasan mengenai gender mencakup dua hal yakni sifat feminin dan maskulin. Feminitas sebagai peran gender bagi kaum wanita, sedangkan maskulinitas sebagai peran gender yang dituntut dari kaum pria. Pada masa ini, sosok pria sebagai model dalam media bukanlah hal yang asing. Bahkan tidak sedikit dari majalah dengan target pembaca wanita, menggunakan model pria dalam beberapa bagian rubriknya. Cosmopolitan Indonesia adalah majalah wanita yang seringkali menggukan model pria dalam rubriknya. Satu rubrik yang menarik perhatian penulis adalah Man Manual, sebuah rubrik yang membahas pria dari sudut pandang wanita bahkan pada gilirannya terdapat juga beberapa gambar yang mencitrakan pria sebagai „objek‟. Fenomena inilah yang membuat penulis tertarik untuk menganalisa lebih lanjut. Penelitian berfokus pada sebuah sub-rubrik Cosmo Man, yang merupakan bagian dari rubrikk Man Manual. Sub-rubrik Cosmo Man yang dianalisa adalah pada Cosmopolitan Indonesia yang terbita dari Januari 2015 hingga Desember 2015. Tiap halaman Cosmo Man dianalisa dengan teori semiologi Roland Barthes dan tipologi maskulinitas Richmond. Tanda denotatif dan konotatif yang muncul menjadi dasar untuk menentukan mitos yang terbentuk dalam majalah Cosmopolitan Indonesia