Representasi budaya patriarki dan konsumtivisme dalam sinetron asisten rumah tangga (Studi semiotika John Fiske)

Kebudayaan dalam masyarakat direpresentasikan ke dalam berbagai media, salah satunya adalah film. Kebudayaan tersebut dianggap sebagai sebuah ideologi yang sudah tertanam dalam masyarakat. Adanya dominasi pria atas wanita dan perspektif yang menekankan kelemahan serta sisi negatif perempuan disebut sebagai budaya patriarki. Sistem ini dianggap sebagai sebuah kepercayaan bahwa wanita dipandang sebagai objek seks, dikaitkan dengan sisi feminitasnya, dan juga ditempatkan di sektor domestik atau rumah tangga. Selain budaya patriarki, terdapat pula budaya konsumerisme. Pada umumnya, budaya konsumerisme adalah sebuah kebiasaan membeli barang bukan berdasarkan kebutuhan melainkan keinginan yang menuntun masyarakat menjadi boros atau konsumtif. Pandangan masyarakat percaya bahwa kaum yang sering menjadi korban konsumerisme adalah perempuan. Keyakinan ini menambah sisi negatif pada kaum wanita. Kebudayaan patriarki dan konsumerisme sering ditampilkan sebagai realitas di dalam film-film Indonesia, termasuk sinetron. Peneliti ingin mengetahui dan meneliti budaya patriarki dan konsumerisme dalam sinetron Asisten Rumah Tangga. Penelitian kualitatif ini menggunakan studi semiotika John Fiske dengan paradigma konstruktivistik. Dalam memaparkan tanda-tanda representasi wanita dan konsumerisme, peneliti menggunakan kode-kode televisi John Fiske yang dibagi menjadi tiga level, yaitu realitas, representasi, dan ideologi. Temuan penelitian ini memperlihatkan adanya tanda-tanda verbal dan nonverbal yang terlibat dalam konsep-konsep ideologi patriarki dan konsumerisme. Hasil kajian teks tersebut menunjukkan bahwa adanya representasi wanita terkait budaya patriarki dan konsumerisme dalam sinetron Asisten Rumah Tangga