Etnobotani tanaman Agroforestry dan persepsi konservasi oleh masyarakat adat Samin Dusun Jepang, Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

INDONESIA: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnobotani tanaman agrofoestry dan persepsi konservasi oelh masyarakat adat Samin. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro dengan sampel 10 orang tokoh masyarakat adat samin menggunakan teknik purpose sampling. Pengambilan data dengan dilakukan dengan wawancara semi terstruktur tentang status etnobotani dan persepsi konservasi tanaman agroforestry. Hasil penelitian menunjukan terdapat 14 spesies tanaman yang di tanam agroforestry di hutan dan dimanfaatkan oleh masyarakat adat Samin Dusun Jepang Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Dari 14 tanaman tersebut Tanaman jagung memiliki nilai ICS tertinggi dengan nilai (ICS 50). Sedangkan tanaman mahoni dan randu memiliki nilai ICS terendah yaitu dengan nilai (ICS 16). Dari 14 tanaman yang ditemukan Organ tanaman Agroforestry yang memiliki prosentase paling banyak digunakan adalah batang dengan nilai 32% Ada dua persepsi yang di dapatkan yaitu konservasi hutan untuk menjaga nilai-nilai adat dari leluhur dan hutan sebagai tempat untuk bertani.Dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai kearifan lokal tentang konservasi hutan masyarakat adat Samin mereka memiliki 5 cara yaitu: Membentuk Kelompok Tani ‘’Panggih Mulyo’’ , Budaya sambatan dan ngansu kaweruh Samin. ENGLISH: The purpose of this study was to determine the ethnobotany of agroforestry plants and the perception of conservation by the Samin indigenous people. This study included a type of qualitative descriptive study conducted in Japanese Hamlet, Margomulyo Village, Margomulyo Subdistrict, Bojonegoro Regency, with a sample of 10 people from the Samin indigenous community using purpose sampling techniques. Data collection is done by semi-structured interviews about ethnobotany status and perceptions ofplant conservation agroforestry. The results showed that there were 14 plant species that were planted with agroforestry in the forest and were used by the indigenous people of Japan's Samin Dusun Margomulyo, Bojonegoro Regency. Of the 14 plants, corn plants have the highest ICS value with a value (ICS 50). Whereas mahogany and mollusc plants have the lowest ICS value, namely with a value (ICS 16). Of the 14 plants that were found withorgan Agroforestry which had the most percentage used were trunks with a value of 32%. There were two perceptions that were obtained, namely forest conservation to maintain traditional values from ancestors and forests as a place to farm. their local wisdom about Samin indigenous peoples 'forest conservation has 5 ways, namely: Forming' 'Advanced Mulyo' 'Farmers' Group, Splice and Culture Ngansukaweruh Samin