PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH 10 PONOROGO

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskrisikan penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keaktifan peserta didik, (2) mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dan keaktifan peserta didik kelas VIII B MTs Muhammadiyah 10 Ponorogo dengan diterapkannya model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) degan sumber data seluruh peserta didik kelas VIII B MTs Muhammadiyah 10 Ponorogo yang berjumlah 12 peserta didik. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua siklus. Pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan tes dan non-tes. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data diantaranya soal tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi keaktifan peserta didik, dan lembar kegiatan guru. Teknik analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif yaitu dengan skor rata-rata presentase. Hasil dari penelitan ini diperoleh kesimpulan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keaktifan peserta didik dengan melakukan langkah-langkah model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan maksimal, kemudian memberikan penekanan pada bagin-bagian berikut, diantaranya mengingatkan peserta didik untuk cermat memahami informasi dan memberikan motivasi kepada peserta didik; (2) terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dan keaktifan peserta didik dengan diterapkannya model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Peningkatan keaktifan peserta didik, terlihat dari hasil observasi keaktifan siklus I sebesar 69,21% ke siklus II sebesar 81,92%. Adapun peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika, terlihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah sesudah dilaksanakan tindakan siklus I ke tindakan siklus II. Hasil setelah dilaksanakan tindakan siklus I sebesar 69,25% dan setelah dlaksanakan tindakan siklus II menjadi 85,42% terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Kata Kunci: Kemampuan pemecahan masalah, Keaktifan, model Creative Problem Solving (CPS