DAMPAK PROGRAM DESA MIGRAN PRODUKTIF (DESMIGRATIF) TERHADAP MASYARAKAT DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO

Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) adalah upaya terobosan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberi perlindungan bagi TKI di desa yang menjadi kantong-kantong TKI, yang mengalami permasalahan ekonomi hingga mengakibatkan berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis (jiwa/gila) purna menjadi TKI, dengan menawarkan program-program unggulan dan penciptaan usaha produktif melalui pelatihan usaha, pendampingan usaha serta bantuan sarana usaha produktif hingga pemasarannya. Pada penelitian ini, peneliti berusaha mengkaji "Dampak Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) Terhadap Masyarakat Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo" Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dan mengetahui tentang Dalam penelitian ini informan yang akan menjadi narasumber berjumlah 10 orang. Terdiri dari 1 orang pendamping Desmigratif, 1 Pengurus Desa Paringan, 1 orang tokoh masyarakat, 2 orang Purna TKI, 2 orang Purna TKW dan 3 orang warga masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa Implementasi program desmigratif di desa Paringan sudah dilakukan akan tetapi capaiannya belum maksimal karena masih baru berjalan dua bulan.Kendala dalam implementasi program desmifratif seperti; perbedaan persepsi dan pemahaman tentang program desmigratif, pendampingnya desmigratif tidak selalu mampu berkomunikasi dengan masyarakat, masyarakat non TKI/W menilai ada ketidakadilan pemerintah terkait pembangunan rumah TKW dan adanya fakta bahwa ternyata aparatur desa tidak selalu bisa menjadi motor penggerak kegiatan.Dampak program desa migran produktif (Desmigratif) Terhadap Masyarakat Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo; pertemuan antar elemen masyarakat, adanya pendampingan tokoh masyarakat terhadap pendamping yang tidak mampu berkomunikasi dengan masyarakat, perlu sosialisasi program kesemua elemen (tidak hanya TKI/W) agar tidak salah paham dan aparatur desa perlu memikirkan kepentingan Masyarakat di atas kepentingannya pribadi Kata Kunci: Dampak, Program Desmigratif, Desa Paringa