ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. H MASA HAMILSAMPAI DENGAN KELUARGA BERENCANA DI PMB VIVIN SULISTYAWATI Amd.Keb

Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi biologis wanita disertai perubahan psikologis. Selama periode kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Sehingga diperlukan asuhan kebidanan yang komprehensif mencakup lima kegiatan pemeriksaan yang berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan (Antenatal Care), persalinan (Intranatal Care), masa nifas (Postnatal Care), bayi baru lahir (Neonatal Care) dan Keluarga Berencana Asuhan yang diberikan adalah asuhan kebidanan secara Continuity Of Care diberikan pada ibu hamil TM III (36-40 minggu), bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Asuhan yang diberikan meliputi pengkajian, menyusun diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaaan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi asuhan kebidanan, pendokumentasian asuhan kebidanan secara Continuity Of Care. Asuhan kebidanan Antenatal Care pada Ny.H usia 25 tahun G1P00000 dilakukan satu kali pada usia kehamilan 39 minggu 5 hari tanggal 1 Agustus 2018. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya keluhan. Pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 08.30 WIB, ibu datang ke PMB Vivin Amd.Keb, merasakan kontraksi dan mengeluarkan lendir darah. Bayi lahir normal tanggal 10 Agustus 2018 pukul 23.40 WIB dengan BB 3700 gram, PB 51 cm, jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan congenital. Kala III plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan normal ±150 cc, terdapat rupture pada perineum derajat 2 dilakukan penjahitan dengan anastesi local dan kala IV normal. Pada kunjungan neonatus tidak ditemukan kelainan pada bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi baik, tali pusat terlepas di hari ke 9 dan pada kunjungan neonatus ketiga berat badan bayi bertambah dari 3700 gram menjadi 3900 gram. Ibu menyusui bayinya secara eksklusif, produksi ASI lancar. Masa nifas dilakukan 4 kali kunjungan, laktasi, involusi dan lochea normal. Pada kunjungan postnatal care pertama berdasarkan pengkajian didapatkan ibu merasakan nyeri luka perineum, untuk mengatasi masalah tersebut ibu dianjurkan untuk melakukan relaksasi saat terjadi nyeri dan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein. Pada kunjungan postnatal care kedua nyeri luka perineum sudah hilang, kondisi ibu sangat baik. Pada pelayanan Keluarga Berencana, ibu memilih menggunakan KB suntik 3 bulan. Ibu memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan pada post partum hari ke 42, tetapi karna ibu belum haid keefektifitasan KB suntik 3 bulan didapatkan 7 hari setelah suntik. Secara keseluruhan Ny. H saat hamil merupakan kelompok kehamilan tidak dengan resiko, persalinan normal, nifas normal, neonatus normal serta ibu memilih untuk menjadi peserta KB suntik 3 bulan. Harapannya agar bidan tetap menjaga mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang dilakukan secara Continuity Of Care sehingga deteksi dini adanya kegawat daruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik