PENGEMBANGAN BUDAYA TOLERANSI MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Multikasus di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bendo dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bendo Magetan)

Nurozzi Aris Dwinoto. 2018. Pengembangan Budaya Toleransi Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Multikasus di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bendo dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bendo Magetan). Tesis, Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Pembimbing: (1) Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I (2) Anip Dwi Saputro, M.Pd. Kata Kunci: Pengembangan, Toleransi dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Pengembangan budaya toleransi beragama di sekolah tidak terjadi begitu saja. Sehingga harus direncanakan dan menjadi bagian penting dari kebijakan sekolah, untuk itu perlu cara sistematis dengan menggunakan strategi yang tepat. Pengembangan budaya toleransi beragama adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka membangun keyakinan dan sikap bersedia menerima keanekaragaman ajaran agama. Siswa diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai yang dibangun seperti pluralisme, inklusifisme dan dialog antar agama. Untuk membangun budaya inilah maka ditekankan pada mata pelajaran PAI ke dalam indikator pada silabus, selanjutnya dikembangkan secara lebih operasional ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan (1) model pengembangan budaya toleransi beragama (2) implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam mengembangkan budaya toleransi beragama dan (3) evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam mengembangkan budaya toleransi beragama di SMPN 1 Bendo dan SMPN 2 Bendo Magetan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis studi kasus dengan rancangan multikasus (multi-case studies). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipan (participation observation) dan dokumentasi (documentation). Analisis data menggunakan comparative constant analysis melalui dua tahap, yaitu analisis data kasus tunggal (single-case analysis) dan analisis data lintas kasus (cross-case analysis) dengan teknik analisis data: penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan data dilakukan melalui uji triangulation, transferability, dependability dan confirmability. Hasil Penelitian: (1) model pengembangan budaya toleransi beragama memasukkan nilai-nilai budaya toleransi pada materipelajaran PAI yaitu adanya kebebasan (freedom), persamaan kesempatan (equality), toleransi terhadap kenyataan pluralitas (tolerance inplurality) untuk learning by doing. (2) implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam mengembangkan budaya toleransi beragama melalui: a) perencanaan yang terstruktur dengan baik dengan memasukkan nilai-nilai multikultural pada indikator, b) menerapkan karakter sebagai lembaga pendidikan inklusif, c) memahami realitas keberagamaan, d) menghidupkan sistem demokrasi dalam proses pembelajarannya, e) kemampuan mengemukakan pendapat, dorongan dalam pembelajaran, interaksi siswa serta partisipasi yaitu 76,33% (baik) dan minat, perhatian serta disiplin 77% (baik) juga. (3) evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam mengembangkan budaya toleransi sudah menunjukkan baik. a) indikator keberanian bertanya tentang materi PAI berbasis budaya toleransi, kegairahan dalam pembelajaran, interkasi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan guru dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat yaitu dari rata-rata 55,75% menjadi 76,33%, ada peningkatan 20,58%. b) dari motivasi siswa yang terdiri dari minat, perhatian dan disiplin rata-ratanya dari 58% menjadi 77% ada peningkatan 29%. c) tanggapan siswa terhadap pembelajaran PAI berbasis budaya toleransi sangat positif yaitu berada pada skala sangat setuju