HUBUNGAN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN PENURUNAN FUNGSI SISTEM REPRODUKSI PADA PEREMPUAN Di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Harjono Ponorogo

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit yang angka kejadiannya di masyarakat terus meningkat.Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dapat terjadi penurunan fungsi sistem reproduksiyaitu disfungsi seksual berupa gangguan orgasme, nyeri ketika berhubungan (dispareunia), serta menurunnya libido dan lubrikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan gagal ginjal kronik dengan penurunan fungsi sistem reproduksi pada perempuan di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan korelasional yang mengkaji dan mengungkapkan hubungan antara variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunkan seluruh pasien perempuan Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo dengan jumlah 132 orang setiap bulanya periode 2017. Sampel penelitian berjumlah 57 orang dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisi data dengan uji Chi-square dengan p-value <0,05. Hasil analisis Uji Chi-Square nilai P-value = 0,046 < nilai α = 0,05 yang berarti Ho ditolak.Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara gagal ginjal kronik dengan penurunan fungsi sistem reproduksi pada perempuan yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Semakin lama mengidap penyakit gagal ginjal kronik maka semakin tinggi pula terjadinya gangguang fungsi sistem reproduksi dikarenakan pada pasien perempuan, akan terjadinyauremia yang dapat menyebabkan prolaktin dalam serum meningkat sehingga terjadi hiperprolaktinemia.Hal ini akan mempengaruhi kesuburan dan mempengaruhi hasrat seksual pada pasien. Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Reproduksi, Perempua