PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA DI PESANTREN AL-MANAR PONOROGO

Kata Kunci: Kegiatan Pesantren, Karakter Religius, Karakter Disiplin, Karakter Tanggung Jawab Saat ini masih banyak lembaga pendidikan yang hanya mengedepankan kecerdasan intelektual saja, kecerdasan emosi dan pendidikan karakter belum banyak diterapkan. Sehingga tidak sedikit terjadi pelanggaran–pelanggaran etika yang dilakukan oleh kaum pelajar. Pendidikan seharusnya tidak hanya peningkatan kognitif saja tapi juga harus mengutamakan pendidikan karakter. Pendidikan karakter berupaya mensinergikan IQ, EQ dan SQ untuk meningkatkan mutu pendidikan yang baik demi generasi masa depan generasi muda yang pandai intelektual dan berakhlak baik. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pendidikan karakter di pesantren mahasiswa Al-Manar Ponorogo, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem pendidikan karakter di pesantren mahasiswa Al-Manar Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus yang dilakukan di pesantren mahasiswa Al-Manar Ponorogo dengan narasumber yaitu santri, musyrifah, muddabirah, muwajjih, dan pengurus pesantren. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penanaman penddikan karakter mahasiswa pada pesanntren Al-Manar difokuskan pada nilai religius, tanggung jawab, dan disiplin. Pembentukan karakter religius dilakukan pada rutinitas sehari-hari dalam kegiatan di pesentren lebih menekankan dalam memahami dan mengiplementasikan materi akidah dan abad. Pembentukan karakter tanggungjawab dengan terus belajar untuk berproses agar dapat bertanggung jawab atas segala tindakan dan bertanggung jawab terhadap kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan pesantren. Pembentukan karakter disiplin dengan selalu menaati tata tertib setiap hari, bisa menjadi kebiasaan yang sering dilakukan untuk melatih kedisiplinan. Strategi yang di tananamkan di pesantren ada tiga cara yaitu melalui pengembangan, pembiasaan dan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun faktor yang pendukungnya ialah: 1. Adanya kinerja pengurus yang baik, 2. Adanya interaksi yang baik antara pengurus dan santri, 3. Penanaman kebiasaan/ rutinitas yang baik kepada santri, 4. Lingkungan keluarga, teman dan masyarakat yang mendukung kegiatan santri, 5. Sistem pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan factor penghambatnya ialah: 1. Kurangnya minat santri pada pesantren, 2. Sarana dan prasarana yang kurang, 3. Pola perilaku santri yang terkadang sulit diatur, 4. Latar belakang santri yang berbeda-beda