ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S MASA HAMIL SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PMB YUNI SISWATI BALONG PONOROGO

Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan proses fisiologis yang dialami setiap ibu. Namun apabila proses kehamilan tidakdijaga, proses persalinan tidak dikelola dengan baik, maka ibu dapat mengalami berbagai komplikasi selama kehamilan sampai masa nifas bahkan dapat menyebabkan kematian. Begitu pula dengan bayi baru lahir dan KB. Agar proses yang alamiah tersebut tidak menjadi patologis, memerlukan asuhan secara berkesinambungan dan berkualitas dalam pelayanan kesehatan mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pemilihaan kontrasepsi. Asuhan kebidanan secara continuity of care dimulai dari kehamilan, persalianan, bayi baru lahir, nifas serta pelayanan KB diberikan menggunakan standart dan langkah-langkah manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian, perumusan diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, menggunakan metode penulisan SOAPIE dan dilanjutkan dengan SOAP perkembangan. Pemberian asuhan yang diberikan pada Ny. S G3P20002usia 37 tahun dilakukan 3 kali kunjungan, dimulai dari usia kehamilan 38-39 minggu, dilaksanakan tanggal 30 April - 2 Juni 2018. Ditemukan bahwa ibu termasuk pada kehamilan resiko sangat tinggi, karena terlalu lama hamil lagi (≥ 10 th), terlalu tua umur ≥ 35 th dan kehamilan lebih bulan. Ibu mengalami masalah ketidaknyamanan pada trimester III yaitu his palsu dan rasa cemas menghadapi proses persalinan yang sudah lewat waktu, sudah dilakukan asuhan sesuai dengan masalah. Ibu melahirkan bayi pada usia kehamilan 41 minggu secara sectio caesarea di RSU Dr. Harjono Ponorogo pada tanggal 14 Mei 2018 pukul 13.00 WIB. Bayi lahir secara sectio caesarea, ditolong oleh dokter, jenis kelamin laki-laki, berat lahir 3100 gram, panjang badan 0 cm. Masa nifas dilakukan 4 kali kunjungan, laktasi, involusi dan lochea normal. Pada kunjungan pertama 1 hari postpartum Ny. S merasa nyeri pada luka bekas SC, pada kunjungan kedua 6 hari postpartum nyeri sudah berkurang, kunjungan 14 hari postpartum dan 42 hari postpartum tidak ada keluhan dan masalah. Secara keseluruhan Ny. S saat hamil merupakan kelompok resiko sangat tinggi dengan skor 14, persalinan berlangsung secara sectio caesarea, nifas normal, bayi baru lahir normal serta ibu memilih untuk menjadi peserta KB MOW. Harapannya, bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara continuity of care sehingga deteksi dini adanya kegawatdaruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik. Asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. S mulai dari kehamilan TM III, bersalinan, nifas, bayi baru lahir, serta pelayanan KB sudah dilakukan. Keluhan yang dirasakan dapat tertangani dengan baik. Dengan adanya asuhan yang komprehensif, berkualitas dan berkesinambungan diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB yang masih tinggi