ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PELAKU UMKM TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Pengusaha Batu Bata Di Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung)

UMKM adalah salah satu usaha yang saat ini sudah menjamur di Indonesia, namun dalam menjalankan usahanya seringkali pelaku UMKM masih sangat terbatas akan pengetahuan keakuntansian kususnya dalam pengelolaan keuangan usaha. Tujuan dibuatnya laporan keuangan bagi pengusaha yaitu untuk mengetahui seberapa usahanya dapat berkembang dengan melihat posisi keuangan dan kinerja usaha dalam setiap periode, namun dalam prakteknya pengusaha seringkali tidak melakukan pencatatan keuangan atas usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel motivasi, skala usaha, umur usaha dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data dari data primer. Data dihasilkan dengan membuat kuesioner yang dibagikan kepada 100 pengusaha batu bata di Desa Gelangkulon Kecamatan Sampung dengan pengambilan sampel secara purposive. Hasil pengujian secara parsial yang dilakukan peneliti diperoleh variabel motivasi tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan, skala usaha tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan, umur usaha tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan, pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi berganda untuk melihat hubungan setiap variabel. Untuk mendukung analisis yang mendalam juga dilakukan wawancara. Hasil pengujian yang dilakukan secara simultan keempat variabel independen bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya semakin besar skala usaha, membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Akan tetapi karena pemilik usaha batu baya yang mayoritas berusia >50 tahun dan pendidikan rendah yang menyebabkan kurangnya pengetahuan akan keakuntansian dan kurang adanya sosialisasi dari lembaga terkait untuk menyampaikan pentinya menyusun laporan keuangan. Disamping itu, pengusaha belum sepenuhnya mempunyai keinginan untuk mengelola keuangan dengan baik, karena dorongan dari dalam diri pengusaha yang kurang diterapkan oleh masyarakat disana. Nilai koefisien determinasi R2 (R Square) sebesar 0,079 atau 7.9% artinya sumbangan variabel independen hanya 0,079% dan sisanya sebesar 92,1% merupakan sumbangan variabel lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini. Kata Kunci : Penyusunan Laporan Keuangan, Motivasi, Skala Usaha, Umur Usaha, Pengetahuan Akuntansi i