ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP PONOROGO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan akuntansi murabahah dalam pembiayaan kendaraan pada Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Ponorogo berdasarkan PSAK No. 102. 2) Kesesuian akuntansi murabahah yang diterapkan Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Ponorogo dengan Nilai Syariah Islam. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan mengambil data yang sudah disediakan oleh pihak bank yang berupa dokumen pencatatan transaksi pembiayaan kendaraan murabahah, kemudian data tersebut peneliti salin ulang. Metode pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan observasi terhadapproses transaksi murabahah khususnya pembiayaan kredit kendaraan. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ponorogo terdapat kesesuaian dalam penerapan akad murabahah dilihat berdasarkan PSAK No. 102 diantaranya pada saat akad dimulai pencatatan pengakuan asset murabahah dan pengakuan uang muka pembelian sesuai dengan PSAK No. 102. Pada saat akad berlangsung pengakuan piutang murabahah, pengukuran angsuran piutang murabahah, dan pengakuan margin sesuai dengan PSAK No. 102.Pada saat akad murabahah berakhir pencatatan pendapatan margin murabahah sesuai dengan PSAK No. 102.Adapun ketidaksesuaiannya dilihat berdasarkan PSAK No. 102 yaitu pada saat berlangsungnya akad murabahah saat terjadi tunggakan angsuran bank tidak melakukan pencatatan jurnal apapun, berbeda dengan penjelasan pada PSAK No. 102 paragraf 23. Kesesuaian berdasarkan pandangan syariah Islam diantaranya pada saat transaksi jual beli berlangsung pihak bank mengungkapakan hal-hal terkait pembiayaan murabahah sesuai nilai kejujuran (H.R Ibnu Majah, Ath Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Hakim), pada saat mitra melakukan pelunasan dini pihak bank memberikan potongan sesuai dengan nilai keadilan (Q.S Al-Maidah/5:08), mitra yang tidak mampu memenuhi piutang mendapatkan keringanan dari pihak bank sesuai nilai kebenaran (Q.S An-Nisa:29). Adapun keridaksesuaiannya dengan nilai syariah Islam pada saat awal akad bank tidak melakukan negoisasi dengan pihak mitra hal ini tidak sesuai dengan nilai keadilan (H.R Turmudzi).Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi murabahah di Bank Syariah Mandiri KCP Ponorogo belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 102 dan nilai syariah Islam. Kata Kunci: Akuntansi murabahah, pembiayaan kendaraan, PSAK No. 102,nilai syariah Islam