PERAN SHALAT DHUHA BERJAMAAH TERHADAP PENANAMAN AKHLAQ SISWA DI SD NEGERI 2 PLALANGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO

Zaman semakin maju, di mana teknologi dan informasi semakin berkembang dengan begitu pesat. Jika kita tidak membekali diri kita dengan akhlaqul karimah, maka kita pasti akan terbawa dengan begitu mudah oleh arus globalisasi tanpa bisa memfilter diri kita dari hal-hal yang negatif. Apalagi dengan anak seusia sekolah dasar, mereka yang oleh orang tua sudah dipegangi gadget, maka informasi apapun akan sangat mudah ia akses dari kecanggihan teknologi informasi yang mereka miliki. Oleh karena itulah peran orang tua dalam keluarga dan bapak ibu guru dalam lingkungan sekolah sangatlah penting dalam pengawasan anak sehingga benar-benar bisa menciptakan anak-anak yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam pelaksanaan penanaman akhlak terhadap siswa di SD Negeri 2 Plalangan Jenangan Ponorogo, mengetahui cara-cara yang digunakan, serta mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun dalam analisis data, penulis menggunakan reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, menyusun kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Dalam menanamkan akhlak siswa dilakukan melalui kegiatan pembiasaan Shalat Dhuha yang dilaksanakan setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai. Shalat Dhuha yang dilaksanakan secara berjama’ah dipimpin oleh salah satu guru. Selain melalui Shalat Dhuha berjama’ah metode bercerita juga digunakan oleh guru di SD Negeri 2 Plalangan untuk menanamkan akhlak kepada siswa, metode bercerita itu dilakukan oleh guru setiap selesai Shalat Dhuha berjama’ah, (2) Peran shalat duha dalam penanaman akhlak siswa adalah menjadikan siswa menjadi lebih sopan, lebih menghargai guru dan sesama teman, lebih disiplin, mampu membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk, (3) Faktor pendukung terlaksananya shalat dhuha berjama’ah adalah adanya dukungan dari orang tua, adanya antusias siswa dalam melaksanakan kegiatan shalat dhuha berjama’ah, sarana dan prasarana, dan dukungan dari pendidik. Faktor penghambat terlaksananya kegiatan shalat dhuha adalah faktor orang tua yang kurang mendukung karena alasan sibuk kerja dan kurang perhatian dari orang tua ketika siswa dirumah. Kata Kunci: Shalat Dhuha, Penanaman Akhlak