PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI RETRIBUSI PARKIR BERBASIS WEB UNTUK MEWUJUDKAN TRANSPARANSI KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PONOROGO

Penetapan target penerimaan retribusi parkir, sebelum diberlakukannya peraturan tentang parkir berlangganan dan setelah peraturan tersebut dicabut, masih belum banyak mempertimbangan kondisi riil di lapangan sehingga terdapat fluktuasi yang cukup tajam dengan realisasi penerimaannya. Oleh sebab itu, keberadaan data base tentang potensi retribusi parkir menjadi penting agar tidak terjadi fluktuasi yang sangat tajam antara target penerimaan dengan realisasi penerimaan retribusi parkir per tahun dan akhirnya mampu memberikan sumbangan yang berarti terhadap PAD Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu dua tahun. Pada tahun pertama (2014), ditujukan untuk menyusun data base tentang potensi retribusi parkir. Pada tahun kedua (2015) berdasarkan data base tahun pertama maka dikembangkan sistem informasi retribusi parkir berbasis WEB.. Kebutuhkan data base yang dubutuhkan pada tahun pertama diperoleh dengan melakukan pendataan secara langsung (data primer dan observasi) di lapangan, yaitu melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung kepada juru parkir. Setelah data terkumpul dilakukan penghitungan potensi dan melakukan proyeksi dengan tiga estimas, yaitu pesimis, moderat, dan optimis. Sedangkan pada tahun kedua, sistem informasi retribusi parkir disusun dengan mengacu pada data base tahun pertama dan hasil kajian perundang-undangan yang berlaku. Hasil penelitian tahun pertama (2014) menyimpulkan bahwa: a) Potensi retribusi parkir di tepi jalan umum secara total mampu mencapai nilai sebesar Rp 2.608.053.00 dan untuk potensi bagi hasil (sebesar 50%) mampu mencapai nilai sebesar Rp 1.304.026.500; b) Berdasarkan ketiga estimasi potensi penerimaan retribusi parkir iv yang lebih mendekati dengan kondisi dan perkembangan yang ada adalah menggunakan estimasi moderat; dan f) Proyeksi penerimaan retribusi parkir, menggunakan estimasi moderat dan asumsi pertumbuhan sebesar 6% per tahun, pada tahun 2015 sebesar Rp 691.134.045, pada tahun 2016 sebesar Rp 732.602.088, pada tahun 2017 sebesar Rp 776.558.213, pada tahun 2018 sebesar Rp 823.151.706, dan pada tahun 2019 sebesar Rp 872.540.808. Sedangkan hasil penelitian tahun kedua menyimpulkan bahwa: a) Keberadaan sistem informasi ini bertujuan agar pengelolaan retribusi parkir dapat secara transparan dan akuntabilitas. Namun demikian, keberadaan sebuah sistem informasi tidak secara langsung mampu berjalan dengan sempurna dan secara langsung menyelesaikan setiap masalah tetapi harus selalu dipantau dan dilakukan pembenahan menjuru ke arah yang diinginkan; b) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal penggunaan sistem informasi, baik petugas yang melakukan input data, melayani pembayaran, maupun pimpinan terkait sampai dengan pimpinan tertinggi, sangat dibutuhkan secara terus menerus; dan c) Dukungan dan monitoring serta evaluasi oleh pimpinan harus selalu dilaksanakan agar dapat terwujud sistem informasi dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan