MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN NURUS SYAMSI BUNGKAL PONOROGO TAHUN 2015/2016

Kata Kunci: Model Pendidikan Karakter Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikannya baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan dimanapun. Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya pendidikan karakter. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap, dan perilaku. Pendidikan karakter semacam ini lebih tepat sebagai pendidikan budi pekerti. Panti asuhan Nurus Syamsi yang bertujuan mewujudkan manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya diri sendiri, berguna bagi nusa dan bangsa menerapkan pendidikan karaker kepada para anak asuhnya. Model-model yang digunakan dalam penanaman karakter pada anak asuh adalah dan penugasan dan pembiasaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model model pendidikan karakter di panti asuhan Nurus Syamsi, untuk mengetahui kendala dalam menanamkan pendidikan karakter, untuk mengetahui solusi dari kendala dalam menanamkan pendidikan karakter di panti asuhan Nurus Syamsi Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan tringaluasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian, model pendidikan karakter di panti asuhan Nurus Syamsi adalah penugasan yaitu memberikan tanggung jawab kepada anak-anak asuh dalam melaksanakan segala bentuk kegiatan yang ada dalam panti dari hal tekecil sampai hal yang besar bahkan sampai memasak dan belanja. Kemudian dengan melaksanakan tugas hari demi hari maka anak akan terbiasa dan secara tidak langsung akan tertanam karakter sehingga anak asuh memiliki kepribadian yang baik. Adapun beberapa kendala yang ada dalam penanaman karakter adalah perbedaan latar belakang keluarga anak asuh sehingga dalam menerima pendidikan, hasilnya tidak sama. Selain itu, usia anak asuh juga mempengaruhi nalar dan daya tangkap serta kepekaan mereka terhadap nilai-nilai karakter. Adapun solusi yang dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut adalah dengan bimbingan yang kontinyu, melakukan evaluasi, serta adanya reward dan punishment