ANALISIS PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Ponorogo)

Bank syariah mulai diperkenalkan dan bermunculan di Indonesia sejak tahun 1992 dengan pelopor Bank Muamalat Indonesia. Sejalan dengan itu, mulailah dibuat aturan-aturan yang terkait dengan pelaksanaan operasional bank syariah termasuk aturan tentang akuntansi untuk perbankan syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang dilakukan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Ponorogo apakah sudah sesuai dengan PSAK No.105 dan No 106. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu analisis data dengan cara memberikan penjelasan dengan memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebanarnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu berupa data yangdi munculkan dari pihak bank lalu data tersebut penitili menyalin sendiri atau disalin ulang. Pengertian data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung diperoleh melalui pihak yang diteliti, tetapi menggunakan data yang dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain. Hasil analisis perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang dilakukan peneliti pada PT BMI Cabang Ponorogo dapat disimpulkan bahwa PT BMI Cabang Ponorogo sudah sesuai ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Keuanagan No.105 dan No. 106. Berdasarkan kesimpulan di atas, PT BMI sudah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam PSAK No.105 DAN No. 106. Kata Kunci: Perlakuan Akuntansi, Pembiayaan Mudharabah dan Musyaraka