PERSEPSI SUAMI TENTANG PERNIKAHAN DINI Di Desa Gedangan, Selur Temon, Mrayan dan Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pada usia dibawah 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki - laki. Banyaknya dampak buruk dari segi ekonomi, keluarga serta kesehatan reproduksi mengharapkan kejadian pernikahan dini harus dihindari. Banyaknya faktor yang mempengaruhi persepsi membuat remaja putra yang melakukan pernikahan dini memiliki persepsi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi suami tentang pernikahan dini di Desa Selur, Temon, Mrayan, Gedangan dan Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi penelitian adalah populasi terjangkau yaitu seluruh suami yang melakukan pernikahan dini di Desa Gedangan, Selur, Temon, Mrayan dan Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan besar sampel 43 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan positif dan negatif tentang pernikahan dini. Berdasarkan hasil penelitian dari 43 responden didapatkan sebagian besar (62,8%) responden mempunyai persepsi positif dan hampir setengahnya (37,2%) responden mempunyai persepsi negatif tentang Pernikahan Dini. Faktor yang paling dominan mempengaruhi persepsi suami tentang pernikahan dini adalah faktor usiadari kejadian tersebut membuat remaja putra memiliki persepsi positif tentang pernikahan dini. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang Peran Suami Dalam Keluarga Yang Menikah Dini. Kata Kunci : persepsi, suami, pernikahan din