PERAN GURU DALAM MENANAMKAN AKHLAK PADA ANAK DIDIK DI MADRASAH TSANAWIYAH ARRISALAH GUNDIK SLAHUNG PONOROGO TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata Kunci : Usaha Guru dan Penerapan Akhlakul Karimah Akhlak merupakan hal yang sangat penting didalam kehidupan umat manusia yang berakal sehat, dimana akhlak merupakan penyambung hidup bagi kesadaran diri. Oleh karena penanaman akhlak pada anak didik sangat penting, diharapkan akan terbangun sebuah karakter anak yang baik sebagai penerus perjuangan bangsa dan pemegang kepemimpinan masyarakat dimasa yang akan datang diharapkan pula karakter individual dan sosial yang terbentuk itu mampu menciptakan masyarakat yang berkarakter positif. Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah bagaimana konsep penanaman akhlak di Madrasah Tsanawiyah Arrisalah Gundik Slahung Ponorogo. Apa peran guru dalam menanamkan akhlak pada anak didik di Madrasah Tsanawiyah Arrisalah Gundik Slahung Ponorogo. Apa kendala yang dihadapi oleh guru dalam menanamkan akhlak pada anak didik di Tsanawiyah Arrisalah Gundik Slahung Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh ini adalah dari guru MTs Arrisalah Gundik, Guru Kepala MTs Arrisalah Gundik dan Murid MTs Arrisalah Gundik, semua data diperoleh melalui wawancara sebagai tehnik utama serta observasi. Berdasarkan analisis data maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut yang pertama konsep penanaman akhlak yang efektif adalah dengan cara penanaman langsung diajarkan di kelas yang tidak hanya dalam materi akhlak saja tetapi semua materi dapat disisipkan dalam penanaman akhlak yang sesuai dengan temanya masing-masing kemudian dipraktekkan serta dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang kedua guru berperan sebagai instruksional dan motivator dalam mencetak generasi yang bermoral. Guru juga bertanggung jawab atas segala sikap tingkah laku dan perbuatan anak didik dalam rangka membina dan membentuk jiwa dan watak anak didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, berguna bagi agama dan bangsa yang akan datang. Yang ketiga terdapat kendala yaitu internal dan eksternal sehingga guru harus mengetahui solusi atas hambatan tersebut