PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs. MUHAMMADIYAH BANDAR PACITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI TAHUN AJARAN 2014/2015

Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif, Pendekatan Saintifik Penelitian ini di latar belakangi karena kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, kebanyakan dari siswa cenderung diam ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang kesulitan takut untuk bertanya. Pembelajaran kurang menyenangkan, siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran, aktivitasnya kurang dan mengakibatkan prestasi belajar siswa juga rendah. Adapun masalah lainnya sebagian besar nilai ulangan siswa belum mencapai KKM dan menurut hasil wawancara ini disebabkan oleh tingkat aktivitas siswa yang masih rendah sehingga berdampak pada prestasi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah siswa dapat saling kerjasama, bertukar pendapat dalam kerja kelompok (kooperatif), untuk meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan saintifik, dengan batasan masalah tentang aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Bandar Pacitan dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus yaitu 6 kali pertemuan. Pada siklus 1 kemampuan siswa berdiskusi kelompok masih kurang, ketika siswa mengalami kesulitan tidak berani bertanya dan ketika guru menjelaskan materi yang belum dipahami banyak siswa yang berbincang-bincang. Sedangkan pada siklus 2 jumlah siswa yang ramai sendiri sudah berkurang, aktivitas siswa meningkat sehingga prestasinya juga meningkat. Langkah- langkah saintifik juga berjalan baik, pembelajaran kooperatif juga telah berhasil. Adapun hasil analisis aktivitas belajar siswa siklus I jumlah siswa yang termasuk kategori aktivitas baik adalah 10 siswa atau 50% dan untuk siswa yang aktivitasnya kurang baik berjumlah 10 siswa. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang termasuk kategori aktivitas baik berjumlah 15 siswa atau 75%, dan untuk sisanya sebanyak 5 siswa aktivitasnya masih kurang. Dari siklus 1 ke siklus 2 aktivitas siswa mengalami peningkatan 25%. Untuk peningkatan prestasi belajar siklus 1 kebanyakan siswa belum mampu dalam mengerjakan soal tes, akibatnya siswa masih sulit untuk menjawab soal-soal tersebut. Pada siklus 2 jumlah siswa yang belum mampu mengerjakan soal tes sudah berkurang. Jika dibandingkan dengan siklus 1 sudah jauh berkurang dan jawaban mereka mendekati kebenaran. Untuk hasil analisis data penigkatan prestasi belajar mengalami peningkatan yang semula pada siklus I perolehan nilai rata-rata seluruh siswa adalah 69,9 dengan kategori penilaian cukup dan persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 75 pada siklus 1 hanya mencapai 50%. Sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa dalam 1 kelas adalah 80,15 dengan kategori penilaian baik dan persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 75 pada siklus 2 mencapai 80%. Dari siklus 1 ke siklus 2 prestasi siswa mengalami peningkatan sebanyak 30 %