UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER(NHT) PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH PONOROGO TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata Kunci : Aktivitas belajar siswa, hasil belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together(NHT). Matematika sering dianggap mata pelajaran yang sulit dipahami, termasuk siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Ponorogo. Model pembelajaran yang monoton membuat siswa menjadi pasif dan melakukan kegiata-kegiatan yang tidak relevan dalam pembelajaran, hal ini berdampak pada kurangnnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari permasalahan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbereds Heads Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi logika matematika kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Ponorogo tahun ajaran 2013/2014. 2) Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi logika matematika kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Ponorogo tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Ponorogo yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diperoleh dari lembar observasi siswa dan tes hasil belajar siswa. Dari hasil analisis data didapat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan aktivitas siswa dengan upaya perbaikan yang dilakukan yakni memberi waktu yang cukup pada siswa untuk berpikir dan menjawab masalah yang diberikan saat penggalian konsep, memberikan pujian dan penghargaan berupa tambahan nilai aktivitas kepada siswa yang telah aktif mengikuti pembelajaran, menciptakan pembelajaran yang interaktif. Dari upaya tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dimana pada siklus I aktivitas belajar siswa mencapai 60,43% dan 74,05% pada siklus II. Selain itu hasil belajar siswa juga meningkat dengan upaya perbaikan yang dilakukan yakni guru memperjelas dalam penguatan dan menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan pertanyaan di akhir pembelajaran, memberikan latihan soal. Dari upaya tersebut rata-rata nilai kelas pada siklus I mencapai 70,87 dan siklus II mencapai 77,62. Pada siklus I ketuntasan belajar klasikal mencapai 52,17% dan pada siklus II mencapai 80,95%