Pemanfaatan bahan pengemas dan lama penyimpanan guna mempertahankan kualitas cabai hijau besar (capsicum annum) pada suhu ruang

Buah cabai ( Capsicum annum L) memiliki masa simpan yang tergolong singkat. Dalam masa simpan tersebut buah cabai mudah rusak yang disebabkan oleh turunya kandungan air dan kontaminasi organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas cabai selama masa penyimpanan adalah dengan menggunakan bahan pengemas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempertahankan kualitas cabai hijau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember - Januari 2018 di Lahan percobaan dan penelitian (KP2) dan Lab MIPA, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor pertama yaitu pemanfaatan bahan pengemas yang terdiri dari bahan pengemas plastik PP, kertas koran, dan daun pisang. Faktor kedua yaitu lama penyimpanan yang terdiri dari 0, 3 , 7 , 10 dan 17 hari. Peubah yang diamati yaitu susut bobot, Total padatan terlarut( TPT), Uji organoleptik dan kadar vitamin C. Jika berpengaruh dilakukan uji lanjut menggunakan DSAASTAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan pengemas dan lama penyimpanan mempengaruhi susut bobot dan Total padatan terlarut (TPT). Bahan pengemas plastik memiliki susut bobot yang rendah dibandingkan dengan pengemas yang lain. Lama penyimpanan mempengaruh kadar Vitamin C pada cabai. Terdapat interaksi antara bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap cabai hijau tersebut yaitu susut bobot dan total padatan terlarut (TPT). Pemanfaatan bahan pengemas plastik disimpan selama 3 hari pada suhu ruang memberikan Tingkat kesukaan terhadap aroma, tekstur dan warna cenderung lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainny