Fenomena perempuan berjudi di kampung nelayan 1

Fenomena terlibatnya perempuan dalam permainan judi merupakan persoalan yang jarang terjadi pada masyarakat pada umumnya. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada perempuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perempuan terlibat dalam permainan judi, persepsi masyarakat terhadap perempuan yang terlibat dalam permainan judi, serta menjabarkan jenis permainan judi yang dimainkan. Serta juga menggambarkan label yang diberikan masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori labeling dari Howard S. Becker yang menjelaskan mengapa dan bagaimana seseorang dapat diberikan label dan bagaimanakah pengaruh label tersebut sebagai konsekuensi dari perilaku yang dilakukan perempuan yang terlibat dalam permainan judi. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jumlah informan yang ditentukan dalam penelitian ini berjumlah 16 informan yang ditentukan dengan teknik snowballing dan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu pertama, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan perempuan terlibat dalam permainan judi yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa penanaman nilai-nilai dalam keluarga, coba-coba, mengisi kekosongan waktu, dan kepuasan pribadi, sedangkan faktor eksternal yaitu lemahnya kontrol sosial masyarakat. Kontrol sosial meliputi dua hal, terdiri dari: kurangnya pengawasan Aparat Desa, rendahnya solidaritas masyarakat. Kedua, Persepsi masyarakat terhadap perempuan yang melakukan permainan judi. Dari hasil tersebut memiliki peran penting dalam menyebabkan perempuan terlibat dalam permainan judi. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana label yang diberikan oleh masyarakat terhadap perempuan yang terlibat dalam permainan judi. Seperti halnya dengan melabelkan perempuan tersebut dengan label “mentinak tesik”, “mentinak yasin” serta “ratu judi”. Label tersebut pun kemudian mempengaruhi perilaku perempuan-perempuan tersebut