Adaptasi sosial mahasiswa migran kampus Universitas Bangka Belitung

Setiap mahasiswa migrant memiliki adaptasi sosial yang berbeda-beda. Namun untuk tetap memiliki adaptasi sosial yang baik mahasiswa migrant harus memberikan adaptasi sosial yang bersfat positif untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat kampus Universitas Bangka Belitung, mengetahui implikasi adaptasi social mahasiswa migran terhadap mahasiswa, kampus dan masyarakat di kampus Universitas Bangka Belitung.Dalam penelitian ini menggunakan teori AGIL dari Talcott Parsons, dalam teorinya Parsons menjelaskan bahwa AGIL adalah singkatan dari Adaptation (A), Goal Attainment (G), Integration (I), Latency (L). Demi keberlangsungan hidupnya, maka mahasiswa harus menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi dengan jumlah informan sebanyak 12 orang yang ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Sedangkan analisis data yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan bentuk adaptasi sosial yang baik mahasiswa migrat melakukan beberapa kegiatan yaitu gotong-royong, sosialisasi, nganggung, kegiatan social dalam organisasi kemahasiswaan. Dalam upaya memperoleh adaptasi social terdapat dampak positif dan dampak negatife yang diperoleh mahasiswa migran. Dampak positifnya yaitu mendapatkan pengakuan social dari masyarakat. Dampak negatifnya yaitu mendapatkan krisis kepercayan masyarakat terhadap mahasiswa migran