Pengaruh kemiringan sudut penutup evavorator terhadap jumlah air bersih pada proses destilasi air laut

Salah satu kebutuhan pokok manusia untuk hidup selain udara dan makanan adalah air. Seperti udara keberadaan air sering kurang diperhatikan karena dianggap selalu harus ada dari alam. Namun dalam kenyataannya banyak daerah dan negara-negara mengalami kekurangan air, terutama air bersih, yang biasanya terjadi pada musim kemarau. Seperti yang terjadi di daerah Desa Batu Beriga Propinsi Bangka Tengah, dimana setiap musim kemarau masyarakat setempat sangat sulit mendapatkan air bersih, dikarenakan desa tersebut sangat dekat dengan laut, sehingga air didaerah tersebut telah tercemar oleh air laut. Pada penelitian ini penulis akan memanfaatkan alat destilasi untuk menghasilkan air bersih menggunakan heater sebagai pemanas. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variasi sudut kemiringan penutup evavorator yaitu 35°, 45°, dan 55° dengan volume air laut sebanyak 12 liter yang bertujuan untuk mendapatkan volume air yang banyak dan membandingkan air hasil destilasi dari sudut-sudut tersebut manakah yang mendapat parameter air yang layak konsumsi. Dari hasil penelitian, didapatlah parameter air dan volume air yang paling banyak dari ketiga sudut tersebut tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap parameter air, namun sudut-sudut tersebut sangat berpengaruh pada volume air yang di hasilkan, karena semakin miring penutup evavorator maka semakin cepat embun yang turun ketempat penampungan akhir. Dari hasil penelitian ini didapatlah hasil rata-rata selama 10 jam dari masing-masing perlakuan sudut destilasi dengan sudut 35o sebesar 320 ml, sudut 45o sebesar 650 ml dan sudut 55o sebesar 716,6 ml. Sedangkan untuk nilai rata-rata dari masing-masing perlakuan memiliki nilai yang sama yaitu oksigen terlarut 4,22 ppm, salinitas 0,00 %, TDS 6 ppm dan pH 6,52