Pengaruh variabel shaking table terhadap kadar dan recovery Sn sisa hasil pencucian di Unit Metalurgi PT Timah Tbk Muntok Kabupaten Bangka Barat

Bidang Pengolahan Mineral yang seterusnya disingkat BPM merupakan tempat proses pemisahan mineral berharga timah dengan mineral ikutan lainnya. Sisa hasil Hencucian yang seterusnya disingkat SHP masih mengandung kadar Sn yang cukup tinggi, yaitu ± 20%, kadar Sn yang masih tergolong tinggi menyebabkan perlunya dilakukan kembali proses pemisahan guna meminimalisir terbuangnya bijih timah. Salah satu alat yang digunakan dalam mekanisme pemisahan material SHP di BPM adalah shaking table jenis slime table. Alat ini digunakan untuk memproses material yang tidak dapat diproses pada alat sebelumnya yaitu jig harz dan jig yuba sekunder, dikarenakan ukuran butiran yang halus menyebabkan banyaknya material yang terbuang. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan beberapa variasi pengaturan variabel alat shaking table seperti kemiringan meja sebanyak 3 kali uji coba yaitu 0,939°, 1,254°, 1,878°dan panjang stroke dilakukan sebanyak 3 variasi yaitu 17 mm, 19 mm dan 22 mm. Hasil dari proses shaking table mengalami kenaikan kadar dari sebelum diproses yaitu 8-10% Sn setelah diproses pada shaking table di BPM mengalami peningkatan sebesar 10-20%. Optimalisasi kadar Sn dan recovery pada alat shaking table yang tepat untuk jenis slime table adalah dengan variabel: kemiringan meja 0,939° dengan kadar konsentrat 35,50% Sn dan recovery 58,30%, dan panjang stroke 17 mm dengan kadar konsentrat 30,30% Sn dan recovery 44,74%