Analisis Perbandingan Daya Dukung Dan Biaya Konstruksi Pondasi Tiang Bor Dengan Pondasi Tiang Pancang

Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lain diatasnya (Joseph E. Bowles, 1997). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisa daya dukung serta biaya konstruksi pondasi tiang bor dan pondasi tiang pancang dengan data sondir, kemudian membandingkan hasil perhitungan kedua jenis pondasi tersebut. Perhitungan analisis daya dukung ultimit (Qu) pondasi tiang bor dilakukan dengan menggunakan metode Aoki dan De Alencar, Meyerhof (1956) dan Philipponant (1980). Sedangkan daya dukung ultimit (Qu) tiang pancang menggunakan metode Bagemann (1965), deRuiter dan Beringen dan Schmertmann dan Nottingham (1975). Dari hasil analisis, nilai daya dukung pondasi tiang bor tertinggi didapatkan dari metode Philipponant (1980) dengan nilai sebesar 381,691 ton dan nilai daya dukung pondasi tiang pancang tertinggi didapatkan dari metode Bagemann (1965) dengan nilai sebesar 412,258 ton. Untuk perhitungan biaya pondasi, didapatkan satu tiang pondasi tiang bor memiliki biaya sebesar Rp4.676.975,71 dan satu tiang pondasi tiang pancang memiliki biaya sebesar Rp6.336.403,89. Berdasarkan analisis perhitungan menunjukkan bahwa daya dukung dan anggaran biaya yang dihasilkan oleh tiang pancang lebih besar dari pondasi tiang bor