Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium Ascalonicum L) pada berbagai dosis dan pemupukan KCl di lahan ultisol

Tanaman bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat yang sangat penting bagi kehidupan rumah tangga dan berpotensi dibudidayakan di Bangka Belitung. Tanaman bawang dapat dibudidayakan dengan pemberian pupuk KCl dan waktu pemupukan tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian dosis pupuk KCl dan waktu pemupukan terhadap tanaman bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan D adalah dosis pupuk KCl, terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu D1 (250 kg/ha), D2 (310 tkg/ha) dan D3 (370 kg/ha). W adalah waktu pemupukan, terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu W0 (7 HST dan 28 HST), W1 (14 HST dan 35 HST) dan W2 (21 HST dan 42 HST). Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah anakan, jumlah umbi, bobot basah dan bobot kering. Data hasil dianalisis menggunakan Uji F dengan taraf kepercayaan 95 %, apabila terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, panjang akar, bobot basah dan bobot kering, tidak berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah daun, jumlah anakan dan jumlah umbi, waktu pemupukan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap peubah bobot basah dan bobot kering, tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi dan panjang akar, sedangkan interaksi dosis KCl dan waktu pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Hasil rata-rata interaksi kecendurangan perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan dosis pupuk KCl 370 kg/ha dan waktu pemupukan 14 HST dan 35 HST