Pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi guru terhadap kinerja guru pada MA Darussalam Pangkalpinang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kinerja guru yang belum optimal pada kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi guru yang ada pada guru MA Darussalam Pangkalpinang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat kajian tentang pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi guru terhadap kinerja guru pada MA Darussalam Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang responden, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus. Variabel bebas terdiri dari kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi guru, sedangkan variabel terikatnya kinerja guru. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, regresi linier berganda dengan uji T, uji F dan R2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen kompensasi (X1) diperoleh Thitung (2,488) > Ttabel (2,048), variabel lingkungan kerja fisik (X2) diperoleh Thitung (3,207) > Ttabel (2,048), variabel kompetensi guru (X3) diperoleh Thitung (3,645) > Ttabel (2,048). Maka variabel kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja guru, variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja guru, variabel kompetensi guru berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja guru. Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (31,697) > Ftabel (2,95) dengan signifikansi 0,000 < alpha pada tarif signifikan 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen (kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi guru) secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (kinerja guru) secara positif dan signifikan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan Adjusted R Square sebesar 0,748 atau 74,8% yang berarti variasi variabel kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel kompensasi, lingkungan kerja fisik, dan kompetensi, sisanya 25,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian