Komunitas Hijabers Babel dalam Telaah Posmodernisme Jean Baudrillard

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif menjelaskan tentang Komunitas Hijabers Babel dalam telaah posmodernisme Jean Baudrillard. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena Komunitas Hijabers Babel di Pangkalpinang yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan angka perempuan yang memakai hijab melalui gaya hijab dan busana muslim yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Baudrillard dalam teori simulasi dan hiperrealitas nya mengatakan bahwa konsep simulasi sangat erat kaitannya terhadap Komunitas Hijabers Babel. Peneliti melihat bahwa untuk menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat Komunitas ini memakai seragam yang sama dengan gaya yang modis dan elegan, sehingga menjadikan mereka manusia satu dimensi. Konsep simulasi ini mampu menjadikan keberadaan citra mengalahkan yang asli. Dalam dunia wacana simulasi, batas antara yang nyata dengan yang imajiner atau palsu, tiruan tidak hanya berbaur, akan tetapi simulasi atau citraan lebih unggul dan lebih dipercaya dari fakta. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Komunitas Hijabers Babel ini, untuk mempertahankan eksistensinya menggunakan dua simbol yaitu bahasa dan seragam sebagai penanda atau identitas dari keberadaan mereka. Selain bahasa dan seragam, Komunitas ini juga melakukan berbagai kegiatan positif untuk mendukung eksistensi mereka seperti tutorial hijab talk show, bakti sosial, kumpul bersama, praktik keagamaan, dan bisnis. Bahasa dan seragam berupa hijab yang modis dengan warna dan corak yang bervariasi membuat perempuan menjadi termotivasi untuk berhijab. Hijab yang dulunya terlihat ketinggalan zaman dan tidak menarik kini telah berubah menjadi gaya busana muslim yang modern dan angggun. Pada akhirnya perempuan yang tergabung dalam Komunitas Hijabers Babel berhijab bukan hanya semata karena perintah Allah Swt, akan tetapi dipengaruhi juga oleh jenis dan motif hijab yang bervariasi serta terlihat elegan bila memakainya. Dengan demikian para perempuan berhijab telah melupakan esensi hijab yang sesungguhnya yaitu menutup aurat dengan pakaian takwa