Pengembangan Model Pelayanan Perizinan Berbasis Teknologi Informasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bulungan

Pelayanan Perizinan Berbasis Teknologi, Informasi komunikasi dalam informasi dibutuhkan oleh masyarakat dan Aparatur Sipil Negara Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data, analisis, sasaran dan informan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui atau memotret keadaan pelayanan perizinan di DPMPTSP Kabupaten Bulungan, 2) Mendeskripsikan langkah-langkah pelayanan perizinan berbasis Teknologi Informasi di DPMPTSP Kabupaten Bulungan, 3) Mendeskripsikan strategi penerapan pelayanan perizinan teknologi Informasi di DPMPTSP Kabupaten Bulungan. Dalam pelaksanaan uji coba penelitian ini banyak hambatan SDM secara kualitatif dan kuantitatif, belum adanya kebijakan anggaran yang mendukung pelayanan berbasis Teknologi Informasi, sarana dan prasarana yang masih kurang. Pelayanan perizinan yang diterapkan oleh DPMPTSP Kabupaten Bulungan saat ini masih menggunakan cara manual dalam melayani pendaftaran, serta untuk mendapatkan informasi persyaratan perizinan SITU, SIUP dan TDP. Sementara perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti jaringan internet sudah dapat dijangkau di beberapa wilayah kecamatan dan desa, meskipun tidak sepenulmya optimal. Di satu sisi yang lain masyarakat juga sebagian besar telah menggunakan perangkat smart handphone atau android di kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan kondisi tersebut terdapat 2 ( dua) hal yang saling terkait yaitu kebutuhan masyarakat akan akses informasi yang mudah dan murah dengan ketersediaan jaringan komunikasi yang memperpendek jarak dan waktu melalui pemanfaatan teknologi dalam pelayanan informasi persyaratan perizinan SITU, SIUP dan TDP. Pengembangan model informasi persyaratan perizinan SITU, SIUP dan TDP dengan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada DPMPTSP Kabupaten Bulungan adalah upaya penting dalam meningkatkan knalitas pelayanan perizinan SITU, SIUP dan TDP. Namun demikian para pegawai pengelola data masih membutuhkan pendampingan dari pengembang software, hal ini menunjukkan keterampilan dan kemampuan pegawai pengelola data yang masih terbatas