Strategi Pemasaran Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat Di Sintang

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Usaha untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas senantiasa diupayakan semua elemen masyarakat. Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau setiap lembaga pendidikan harus melakukan pengelolaan yang baik agar memberikan layanan yang terbaik. Hal ini dapat terlihat pada Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat yang mengalami penurunan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dari tahun ke tahun. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran dalam menjaring calon mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil latar di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat di Sintang. Sumber informasi sebagai subjek dalam penelitian adalah segenap unsur yang terlibat dalam strategi pemasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model dari Milles dan Michael Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini terkait dengan penerapan strategi pemasaran dapat disimpulkan bahwa: ( 1) Pemasaran produk hanya berfokus pada produk akademik; (2) Pemasaran harga atau biaya kuliah dapat terjangkau namun belum menyediakan bantuan biaya perkuliahan dalam bentuk beasiswa; (3)Pemasaran promosi hanya dilakukan dalam bentuk komunikasi tidak langsung;( 4) Pemasaran tempat dapat membantu mahasiswa dengan tersedianya asrama yang berlokasi dalam kampus. Sebagai masukan agar strategi pemasaran di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dapat meningkatkan calon mahasiswa baru antara lain: ( l) Perlunya penerapan produk non akademik untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa; (2) Perlunya penerapan biaya dalam bentuk beasiswa terutama bagi calon mahasiswa yang tidak mampu; (3) Perlunya penerapan promosi melalui komunikasi langsung dengan cara datang ke sekolah-sekolah untuk memberikan informasi dan dapat melakukan expo pendidikan atau pameran pendidikan