Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Program Linear Pada Siswa SMK Negeri 2 Palopo

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui jenis kesalahan siswa yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita program linear pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Palopo. 2) Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita program linear pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Palopo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu menelusuri kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita program Linear pada Siswa SMK Negeri 2 Palopo. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dipandu oleh tugas penyelesaian soal cerita program linear dan pedoman wawancara yang valid dan reliabel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Palopo yang terdiri dari dua orang subjek yaitu seorang berkemampuan tinggi yang selanjutnya disebut subjek tinggi (ST), dan berkemampuan rendah yang sclanjutnya disebut subjek rendah (SR). Proses penelitiannya mengikuti tahap-tahap: (a) merumuskan indikator kesalahan dalam penyelesaian soal cerita program linear berdasarkan kajian teori dan penelitian awal, (b) merumuskan instrumen pendukung (tugas penyelesaian soal cerita program linear dan pedoman wawancara) yang valid dan reliabel, (c) menetapkan subjek penelitian dengan menggunakan tes diagnostik (d) melakukan pengambilan subjek penelitian, (e) melakukan pengambilan data untuk mengungkap kesalahan dalam penyelesaian soal cerita program linear, (f) melakukan triangulasi untuk mendapatkan data yang valid, (g) melakukan analisis data kesalahan dalam penyelesaian soal cerita program linear, (h) melakukan pembahasan hasil analisis, (i) melakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: l) kesalahan yang dilakukan ST dan SR dalam penyelesaian soal cerita program linear pada tiap tahapan adalah: a) memahami soal. Pada tahapan ini, ST dan SR melakukan kesalahan faktual dalam memahami fakta-fakta atau istilah-istilah yang dinyatakan secara eksplisit. b) merencanakan penyelesaian. Pada tahapan ini. ST dan SR mengalami kesalahan fakta dalam menuliskan model matematika dan fungsi objektif, c) mengimplementasikan penyelesaian. Pada tahapan ini. ST dan SR melakukan kesalahan fakta, kesalahan konsep dan kesalahan operasi dalam menyelesaikan setiap persamaan untuk menentukan grafik dan menggunakan metode eliminasi dan subtitusi serta menentukan nilai maksimum, d) verifikasi, Pada tahapan ini, ST dan SR mengalami kesalahan prinsip dalam membuktikan kembali jawaban dari setiap langkah soal cerita program linear. 2) Penyebab Terjadinya Kesalahan ST dan SR dalam Menyelesaian Soal Cerita Program Linear pada setiap tahapan adalah: a) memahami soal. Pada tahapan ini, ST dan SR melakukan kesalahan faktual dalam memahami fakta-fakta atau istilah-istilah yang dinyatakan secara eksplisit disebabkan karena tidak paham tentang makna kalimat paling sedikit atau tanda ≥ dan kalimat maksimun memuat atau tanda (≤) dalam soal cerita program linear, b) merencanakan penyelesaian. Pada tahapan ini, ST dan SR mengalami kesalahan fakta dalam menuliskan model matematika dan fungsi objektif disebabkan karena subjck tersebut tidak tahu mana yang dimaksud model matematika yang terkait dengan bentuk pertidaksarnaan, c) mengimplementasikan penyelesaian. Pada tahapan ini, ST dan SR melakukan kesalahan fakta, kesalahan konsep dan kesalahan operasi dalam menyelesaian setiap persamaan untuk menentukan grafik dan menggunakan metode eliminasi dan subtitusi serta menentukan nilai maksimum disebabkan karena subjek tersebut tidak tahu bagaimana menentukan titik potong untuk setiap persamaan serta subjek tersebut tidak tahu bagaimana menggunakan metode eliminasi dan subtitusi, kemudia bagaimana cara menentukan fungsi objektif untuk menentukan hasil akhir dalam menyelesaikan soal cerita program linear, d) verifikasi, Pada tahapan ini, ST dan SR mengalami kesalahan prinsip dalam membuktikan kembali jawaban dari setiap langkah soal cerita program linear, disebabkan karena subjek tersebut tidak tahu bagaimana cara membuktikan bahwa jawaban yang diperoleh adalah benar