Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda dan Mutu Proses Terhadap Kualitas Lulusan Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kabupaten Klaten

SMK (sekolah menengah kejuruan) merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Lulusan SMK dituntut agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri, sehingga mereka diharapkan mampu bersaing. Untuk menghasilkan lulusan SMK yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, proses pendidikan pada SMK harus terkait dengan dunia kerja, yakni melalui pendidikan sistem ganda dan mutu proses, sehingga dihasilkan kualitas lulusan sesuai tujuan sekolah menengah kejuruan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh pendidikan sistem ganda terhadap kualitas lulusan SMK Negeri di Kabupaten Klaten. (2) Mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh mutu proses pendidikan terhadap kualitas lulusan SMK Negeri di Kabupaten Klaten. (3) Mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh pendidikan sistem ganda dan mutu proses pendidikan secara bersama terhadap kualitas lulusan SMK Negeri di Kabupaten Klaten. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pengumpulan data menggunakan angket dan pengolahan data menggunakan analisis regresi. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 98 orang siswa SMK Negeri di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) pendidikan sistem ganda berkontribusi positif terhadap kualitas lulusan SMK Negeri Kabupaten Klaten sebesar 50,40%; (2) mutu proses berkontribusi positif terhadap kualitas lulusan SMK Negeri Kabupaten Klaten 39,70%; dan (3)pendidikan sistem ganda dan mutu proses pendidikan secara bersama-sama berkontribusi positif terhadap kualitas lulusan SMK Negeri di Kabupaten Klaten sebesar 52,80%. Berdasarkan temuan tersebut, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK, saran yang dapat diberikan adalah : (1) meningkatkan penerapan pendidikan sistem ganda terutama pada unsur insentif, dan (2) meningkatkan mutu proses terutama meningkatkan kesesuaian dalam pembelajaran